FORMASI Indonesia – Kutai Timur kini punya produk air minum sendiri. Pemerintah daerah resmi meluncurkan SangattAqua pada Jumat (4/7/2025), sebagai upaya memajukan potensi lokal dan membuka peluang baru bagi ekonomi daerah.
Produk air minum dalam kemasan (AMDK) ini dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Tuah Benua Kutim. Selain sebagai layanan baru kepada masyarakat, SangattAqua juga diharapkan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor usaha milik daerah.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, mengaku bangga karena produk tersebut sepenuhnya dikelola oleh tenaga dan sumber daya lokal. Ia menyebut SangattAqua sebagai bukti nyata bahwa Kutim mampu berdiri di atas kaki sendiri.
“Alhamdulillah, hari ini kita saksikan peluncuran produk AMDK yang sehat dan bisa langsung diminum. Ini menunjukkan bahwa kita mampu memproduksi air dalam kemasan secara mandiri,” ujarnya.
Ardiansyah juga menyebut, sejauh ini hanya ada dua daerah di Kalimantan Timur yang memiliki produk AMDK, yakni Kutai Timur dan Kutai Kartanegara. Namun ia menambahkan, produk di Kukar belum berkembang optimal.
“Informasinya, AMDK di Kukar belum berjalan baik. Kita doakan bisa kembali beroperasi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Pemkab Kutim juga telah mengembangkan teknologi pengolahan air siap minum yang diterapkan dalam bentuk anjungan air minum di sejumlah titik strategis. Ke depan, fasilitas ini juga direncanakan hadir di Mall Pelayanan Publik (MPP) jika sudah mulai beroperasi.
Peluncuran SangattAqua sendiri merupakan hasil dari studi banding Pemkab Kutim ke Yogyakarta. Dari sana, Pemkab menilai bahwa Kutim memiliki kesiapan dari segi sumber daya maupun teknis untuk memproduksi AMDK secara mandiri.
Produk ini telah dinyatakan aman dan higienis oleh PT Sucofindo. Dalam satu bulan, produksi SangattAqua ditargetkan mencapai sekitar 4.875 dus, yang terdiri atas:
- Botol 600 ml: 1.667 dus
- Botol 330 ml: 1.912 dus
- Gelas 220 ml: 1.292 dus
Dengan diluncurkannya SangattAqua, Pemkab Kutim berharap masyarakat bisa menikmati produk berkualitas buatan daerah sendiri, sekaligus memberi nilai tambah bagi keuangan daerah melalui inovasi BUMD.(*/Adv)
