FORMASI Indonesia – Isu keselamatan warga akibat meningkatnya serangan buaya kembali mencuat dalam penutupan Pekan Pemuda KNPI Kutai Timur (Kutim) 2025 di Lapangan Helipad Bukit Pelangi, Sabtu (15/11/2025) malam. Di tengah kemeriahan acara yang menampilkan Band Vagetos sebagai bintang tamu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman justru mengingatkan pentingnya keterlibatan pemuda dalam menghadapi persoalan tersebut.
Ardiansyah menegaskan bahwa pemuda Kutim, khususnya yang tergabung dalam KNPI, memiliki peran strategis dalam berbagai bidang pembangunan, termasuk penanganan satwa liar yang kini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Ia menyoroti maraknya insiden yang melibatkan buaya dan menelan korban jiwa dalam beberapa tahun terakhir.
“Saya ingin suatu saat nanti pemuda-pemudi Kutim siap terlibat dalam upaya penangkapan buaya yang sering memangsa warga,” ujarnya di hadapan ratusan peserta dan tamu undangan.
Ia menjelaskan bahwa rencana pembangunan penangkaran buaya di Kutim saat ini tengah dikaji oleh kementerian terkait. Fasilitas tersebut diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam pengendalian populasi buaya sekaligus menekan angka korban.
“Semoga prosesnya dapat rampung tahun ini sehingga penanganan buaya bisa berjalan lebih efektif,” harapnya.
Menurut Ardiansyah, keberadaan penangkaran tidak hanya berfungsi untuk penanganan satwa, tetapi juga dapat membuka peluang usaha baru. Ia menilai dunia usaha berpotensi ikut serta dalam pengembangan fasilitas tersebut, mengingat pemerintah tidak dapat bekerja sendiri.
Di akhir sambutannya, Bupati kembali menekankan bahwa KNPI harus terus hadir sebagai motor penggerak masyarakat. Ia menilai pemuda Kutim telah berperan di berbagai sektor, mulai dari pertanian, seni budaya, sosial, pendidikan hingga ekonomi kerakyatan.
Dengan sinergi antara pemerintah, swasta, dan pemuda, Ardiansyah optimistis penanganan buaya ke depan akan lebih terintegrasi dan mampu mencegah jatuhnya korban jiwa. (Adv)
