FORMASI Indonesia – Janji manis PT Pertamina Patra Niaga untuk membuka layanan bengkel gratis bagi warga Kutai Timur (Kutim) yang menjadi korban dugaan BBM oplosan, kini ibarat asap menguar tanpa jejak. Lebih dari sebulan sejak diumumkan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPRD Kaltim, realisasinya masih nihil.
Padahal, perwakilan Pertamina, Sales Branch Manager Azri Ramadan Tambunan, pernah menyatakan bahwa persiapan teknis sedang dilakukan.
“Saat ini kita sedang proses untuk bengkelnya ya, segera kami informasikan kembali,” kata Azri lewat pesan singkat, Jumat (11/4/2025).
Namun hingga pertengahan Mei, yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, Nora Ramadani, saat dimintai keterangan terkait bengkel tersebut mengaku pihaknya belum menerima kabar lanjutan dari Pertamina.
“Sampai saat ini belum ada laporan lagi terkait kelanjutan bengkel gratis tersebut,” ujarnya, Rabu (14/5/2025), saat ditemui di ruang kerjanya.
Keterlambatan ini makin memperpanjang penderitaan warga yang kendaraannya rusak akibat BBM bermasalah. Seorang korban yang enggan disebut namanya mengaku frustrasi. Motornya terus mogok setiap kali digunakan, dan janji perbaikan cuma jadi harapan kosong.
“Mau bagaimana lagi, malas juga saya urus motornya. Soalnya setiap dipakai jalan, pasti mati-mati,” keluhnya.
Situasi ini menyulut kemarahan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sangatta. Ketua HMI, Siswandi, mengecam keras lambannya tanggung jawab Pertamina terhadap persoalan yang sudah menyusahkan banyak warga.
“Pertamina harus bertanggung jawab atas kejadian itu. Sudah jelas bahwa kerusakan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, disebabkan oleh bensin yang dicampur dengan zat lain. Kalau memang janji itu pernah disampaikan, maka harus ditepati. Janji itu utang, dan utang itu wajib dibayar,” tegasnya saat dimintai tanggapan melalui telepon WhatsApp, Rabu (14/5/2025).
Dia menegaskan tak akan tinggal diam. Jika tak ada kejelasan dalam waktu dekat, HMI Cabang Sangatta siap turun ke jalan dan menemui langsung pihak Pertamina.
“Kalau sampai hari ini Pertamina belum merealisasikan janji itu, maka HMI Cabang Sangatta akan melakukan aksi atau pertemuan langsung dengan pihak Pertamina untuk menagih janji tersebut,” ucapnya lantang.
Sebagai langkah awal, HMI akan melayangkan surat resmi ke Pertamina Patra Niaga. Tuntutan disampaikan secara kelembagaan, agar Pertamina tak bisa lagi berkelit dari tanggung jawab yang sudah mereka ucapkan sendiri.
Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, pihak Pertamina belum memberikan keterangan resmi. Sales Branch Manager Azri Ramadan Tambunan yang dikonfirmasi hanya membalas dengan memberikan dua nomor kontak dari bagian Komunikasi Eksternal, yakni Mangun Eddie dan Sri Commrel.
“Langsung konfirmasi ke Mbak Sri dan Pak Edi ya, Mas. Ini bagian komunikasi eksternal kami,” tulis Azri dalam pesan WhatsApp pada Rabu (14/5/2025) pukul 12.13 Wita.
Namun, saat dua nomor yang diberikan tersebut dihubungi melalui pesan maupun panggilan WhatsApp, hingga kini belum memberikan respon.(One)