Pemkab Kutai Timur (Kutim) terus berupaya mendorong pembangunan infrastruktur demi meningkatkan konektivitas dan ekonomi di daerah. Hal ini sejalan dengan amanat Bupati Kutim Drs. H. Ardiansyah Sulaiman, MSi yang tertuang dalam program prioritas pembangunan daerah.
Namun sejumlah tantangan pun harus dihadapi dalam mewujudkan program tersebut, terutama menyangkut masalah pembiayaan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) sebagai leading sektor pembangunan infrastruktur harus bekerja ekstra demi mewujudkan hal tersebut. Pasalnya, biaya pembangunan infrastruktur yang sangat besar tidak dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan dana APBD. Butuh dukungan ABPN maupun pihak swasta.
Berkat kolaborasi dan dukungan berbagai pihak, kini deretan proyek pekerjaan infrastruktur di Kutim akan segera terwujud. Termasuk yang disokong APBN.
Untuk itu, DPUPR Kutim terus melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPPJN) Kalimantan Timur (Kaltim), berkaitan dengan pekerjaan infrastruktur yang akan dibiayai pemerintah pusat.
Kepala DPUPR Kutim, Muhammad Muhir menjelaskan jika laporan dari BPPJN Kaltim, progres pembangunan infrastruktur seperti jalan poros Bontang-Sangatta, poros Sangatta Bengalon, dan jalan pendekat menuju Pelabuhan Kenyamukan akan segera dibangun dan ditingkatan pada tahun ini.
Dia mengatakan, Kementerian PUPR dan BPPJN Kaltim bersiap mengumumkan lelang proyek jalan yang dibiayai APBN dalam waktu dekat.
Rencana pekerjaan jalan Sangatta-Bontang, sepanjang 67,3 km dengan nilai mencapai Rp 49,5 miliar. Meliputi Kecamatan Teluk Pandan, Sangatta Utara, dan Sangatta Selatan.
Untuk poros Sangatta-Bengalon dirancang sepanjang 32 km dengan nilai Rp 48,5 miliar.
Sedangkan pembangunan Jalan Pendekat menuju pelabuhan Kenyamukan yang terletak di Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara, sepanjang 700 meter.
“Kemarin kita dapat infomasi bahwa jalan nasional tahun ini akan segera lelang, poros-poros jalan yang ada di Kutai Timur. Termasuk Jalan Pendekat Pelabuhan Kenyamukan, InsyaAllah tahun ini, sudah berkontrak. Alhamdullilah kita terima kasih kepada BPPJN,” ujarnya.
Muhammad Muhir juga menyatakan, Pemkab Kutim selama ini mengawal proyek pembangunan nasional karena manfaatnya cukup besar bagi kesejahteraan masyarakat.
“Memang Bapak Bupati melalui Dinas PU selalu komunikasi dengan BPPJN untuk proyek pekerjaan ini,” tuturnya.
Untuk diketahui, DPUPR Kutim yang merujuk pada pro.kutaitimur.kab.go.id beberkan detail proyek infrastruktur yang akan dibangun di Kutim Tahun ini. Yakni, Ruas jalan Samarinda-Bontang meliputi penggantian jembatan Teluk Pandan Cs dengan target 21 meter bernilai Rp 16,4 miliar, sudah kontrak.
Penggantian Jembatan Teluk Pandan Cs 56 meter dengan nilai Rp 3,4 miliar, sudah kontrak.
Ruas jalan Bontang-Sangatta, yakni preservasi Jalan Bontang-Sangatta sepanjang 67,3 kilometer senilai Rp 49,5 miliar. Mencakup Kecamatan Teluk Pandan, Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, sudah kontrak.
Pembangunan Jembatan Gantung Sangatta Lama 40 meter dengan nilai Rp 4 miliar di Sangatta Utara-Sangatta Selatan dan masih berstatus reviu desain.
Selanjutnya segmen ruas Sangatta-Simpang Perdau adalah preservasi Jalan Sangatta sampai Simpang Perdau Kecamatan Bengalon dengan panjang 32 kilometer senilai Rp 48,5 miliar yang masih proses tender.
Kemudian untuk ruas Simpang Perdau-Sangkulirang ada tiga item. Yaitu preservasi Jalan Simpang Perdau-Muara Lembak-Pelabuhan Ronggang-Akses Maloy sepanjang 5,8 kilometer dengan nilai Rp 54,7 miliar sudah kontrak, dengan panjang 48,18 kilometer senilai Rp 7,8 miliar sudah kontrak, serta panjang 46,6 kilometer senilai Rp 2,7 miliar di Kecamatan Bengalon-Kaliorang-Sangkulirang dengan status swakelola. Untuk ruas Batu Ampar-Muara Wahau, ada preservasi Jalan Batu Ampar-Simpang Tiga Muara Wahau sepanjang 39,18 kilometer senilai Rp 48,8 miliar, berstatus sudah kontrak.
Selanjutnya Ruas Muara Wahau-Kabupaten Berau, yakni preservasi Jalan Sp 3 Muara Wahau-Kelai 1 sepanjang 6,1 kilometer senilai Rp 34,6 miliar di Muara Wahau, preservasi Jalan Sp 3 Muara Wahau-Kelai 2 panjang 5,1 kilometer senilai Rp 31,8 miliar di Muara Wahau, preservasi Jalan Sp 3 Muara Wahau-Kelai 3 panjang 0,3659 kilometer dengan nilai Rp 6,6 miliar di Muara Wahau-Kongbeng. Ketiganya dengan progres sudah kontrak. Sedangkan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan ruas Sp 3 Muara Wahau-Kelai di Kecamatan Muara Wahau-Kongbeng senilai Rp 2,4 miliar dikerjakan swakelola.(*).