Mengenal Lebih Dekat Kevin Prayogo: Perjalanan Panjang hingga Menjadi Ketua Partai Ummat Kutim

Foto: Ketua DPD Partai Ummat Kutim, Kevin Prayogo

Ibarat seorang pelaut yang mencoba membaca arah angin sebelum berlayar, Kevin Prayogo menimbang banyak hal sebelum akhirnya ia menerima amanah sebagai Ketua DPD Partai Ummat Kutai Timur. Awalnya ragu, tapi dia tahu, tanpa nahkoda, kapal tak akan pernah sampai ke tujuan. Kini, ia memegang kemudi, untuk membawa partainya mengarungi gelombang politik di Kutai Timur.

Namun, perjalanan menuju titik ini tidaklah mudah. Sejak remaja, Kevin muda lebih banyak menghabiskan waktunya dalam dunia organisasi, terutama di lingkungan Muhammadiyah. Perlu diketahui Ia lahir di Banyuwangi dan menghabiskan masa kecilnya di Jawa Timur sebelum pindah ke Sangatta sekitar tahun 2008-2010 lalu. Di kota ini, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Islam Al Ma’arif dan SMK Muhammadiyah 1 Sangatta Utara.

Bacaan Lainnya

Sejak sekolah, ketertarikannya pada organisasi mulai tumbuh. Ia aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan mulai memahami bahwa gerakan kepemudaan bukan sekadar aktivitas ekstrakurikuler, tetapi sebuah ruang pembentukan karakter dan pemikiran.

Namun, cita-cita awalnya bukanlah menjadi seorang politisi melainkan seorang pelaut. Bahkan Kevin sempat menempuh pendidikan di Akademi Kelautan Banyuwangi dengan impian menjadi pelaut. Tapi hidup membawanya kembali ke Sangatta, di mana ia memilih melanjutkan kuliah di STAIS, mengambil jurusan Manajemen Pendidikan Islam. Dari situlah cerita baru dimulai.

“Kadang kita merancang masa depan dengan detail, tapi hidup selalu punya kejutan,” katanya.

Kevin Prayogo lulus pada 2022 dan kini tengah menempuh pendidikan magister di Universitas Merdeka Malang.

Setelah kuliah, Kevin tidak berhenti berorganisasi. Ia aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), KNPI, serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kutai Timur. Dari berbagai aktivitas itu, ia bertemu dengan banyak tokoh yang memperluas cara pandangnya, termasuk dalam hal politik.

Nama Partai Ummat mulai menarik perhatiannya setelah berdiskusi dengan Armis Haroen, seorang kader Muhammadiyah yang juga mantan karyawan PT KPC. Kevin awalnya hanya mengamati dari jauh, tapi ketika melihat banyak kader Muhammadiyah yang bergabung, ia mulai terlibat lebih dalam.

Momentum besar datang pada 2024, ketika kursi Ketua DPD Partai Ummat Kutai Timur kosong. Beberapa rekan seperjuangannya mendorong Kevin untuk maju. Awalnya, ia merasa belum siap.

“Saya masih muda, belum banyak pengalaman di politik,” pikirnya saat itu.

Tapi ia tahu, politik bukan sekadar soal pengalaman. Lebih dari itu, butuh keberanian untuk melangkah dan mengambil peran, ujarnya. Setelah banyak berdiskusi dan menimbang arah partai ke depan, Kevin akhirnya mantap menerima amanah itu.

“Kalau kapal ini tak ada nahkodanya, bagaimana bisa sampai tujuan?” katanya.

Dulu, Kevin dikenal sebagai aktivis yang bergerak di dunia organisasi. Kini, ia berdiri di garis depan sebagai pemimpin partai. Bersama sekretarisnya, Nanang Gubrani, ia siap menata langkah, untuk membesarkan Partai Ummat di kancah politik yang ada di Kutai Timur.

Tantangan tentu ada. Politik berbeda dari organisasi kepemudaan. Ada dinamika kekuasaan, persaingan, dan strategi yang harus dimainkan. Tapi Kevin yakin, selama ia memegang prinsip dan tetap berpijak pada nilai-nilai yang ia yakini, jalan itu tetap bisa ia lalui.

“Politik bagi saya bukan sekadar mencari jabatan, tapi bagaimana bisa membawa kebaikan yang lebih luas,” ujarnya dengan penuh tekad.(*/One)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *