Muara Wahau Jadi Panggung Nasional: Enam Menteri Hadir Luncurkan TAMASYA

FORMASI Indonesia – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) akan secara resmi meluncurkan program inovatif bertajuk Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Selasa (27/5/2025) besok.

Peluncuran program tersebut menjadi langkah kolaboratif nasional antara enam kementerian: Kemendukbangga/BKKBN, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Sosial, serta Kementerian Ketenagakerjaan.

Bacaan Lainnya

Menurut Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kemendukbangga/BKKBN, Sunarto, TAMASYA hadir sebagai solusi integratif yang mendukung pengasuhan anak yang berkualitas tanpa mengurangi produktivitas keluarga, khususnya bagi orang tua yang bekerja.

“Melalui sinergi dan aksi nyata, pengasuhan yang positif dan berdaya bisa diwujudkan sebagai fondasi kuat bagi generasi masa depan Indonesia,” ujar Sunarto dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (26/5/2025).

Program ini dirancang untuk merespons tantangan masa bonus demografi yang tengah dialami Indonesia. Saat ini, 70% penduduk berada pada usia produktif, namun partisipasi angkatan kerja perempuan masih rendah (56,42%), dan prevalensi stunting balita masih tinggi (19,8% pada 2024).

TAMASYA menghadirkan empat layanan utama, yakni pelatihan pengasuh melalui kelas daring gratis di KERABAT dan SiBima BKB EMAS, pemantauan tumbuh kembang anak, pendampingan kepada orang tua, serta layanan rujukan bagi anak yang memerlukan intervensi lanjut.

Sejak diluncurkan secara bertahap, tercatat 1.846 pengasuh telah mengikuti kelas daring TAMASYA, dan 1.583 pengasuh dinyatakan lulus dari SiBima BKB EMAS hingga April 2025.

Sebagai dasar pelaksanaan program, enam kementerian telah menerbitkan Surat Edaran Bersama (SEB) tentang Pembentukan dan Penyelenggaraan Tempat Penitipan Anak (TPA). Regulasi ini bertujuan memastikan anak-anak mendapatkan lingkungan pengasuhan yang aman dan holistik, serta mendukung kesejahteraan emosional pekerja.

Peluncuran TAMASYA di Muara Wahau akan digelar secara hybrid dan dihadiri oleh enam menteri terkait. Acara juga akan menampilkan pengukuhan Duta TAMASYA serta pernyataan komitmen dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Group sebagai tuan rumah.

Kemendukbangga/BKKBN menargetkan pada tahun 2045, TAMASYA mampu menstabilkan angka kelahiran di 2,1, meningkatkan partisipasi kerja perempuan hingga 70%, menurunkan stunting balita menjadi 5%, dan meningkatkan Indeks Pembangunan Kualitas Keluarga menjadi 80.

Dengan basis data 72,1 juta keluarga dari Pemutakhiran Data Keluarga 2024, program ini diharapkan memperkuat ekosistem pengasuhan nasional berbasis data, kolaborasi, dan keberlanjutan.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *