FORMASI Indonesia – Pelantikan sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) digelar secara mendadak. Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, mengatakan bahwa langkah tersebut diambil karena banyaknya jabatan kosong yang dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja pemerintahan.
“Ini bukan perubahan jabatan, tetapi memang banyak posisi yang kosong. Kalau tidak segera diisi, pelayanan bisa terganggu,” ujar Ardiansyah usai pelantikan, belum lama ini.
Pelantikan tersebut didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Bupati Kutim Nomor 800.1.3.3/299/BKPSDM-MUT tertanggal 24 Juli 2025. SK itu berisi pemberhentian sekaligus pengangkatan sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada jabatan pimpinan tinggi pratama.
Ardiansyah menjelaskan, kebutuhan pengisian jabatan sudah dipersiapkan sejak Juni lalu melalui job fit dan rotasi di tingkat eselon II. Menurutnya, pelantikan ini baru tahap pertama dari rangkaian pengisian jabatan yang akan terus dilakukan.
“Dengan job fit ini baru tahap awal. Masih ada banyak kekosongan, baik di eselon II, eselon III, maupun eselon IV. Bahkan jabatan camat juga ada yang kosong. Mudah-mudahan dalam 3 sampai 4 bulan ke depan semua sudah terisi,” terangnya.
Ia menambahkan, pengisian jabatan tidak semata rotasi, melainkan juga membuka ruang bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengembangkan karier.
“ASN pasti menunggu ini karena menyangkut karier mereka. Bagi kepala daerah, pejabat yang ditempatkan dengan tepat adalah jaminan agar kebijakan bisa dilaksanakan di lapangan. Kalau pelaksana tidak maksimal, tetap yang disalahkan adalah pimpinan daerah,” tegasnya.
Ardiansyah memastikan, tahapan pengisian jabatan berikutnya akan dilakukan secara bertahap, mengingat masih banyak posisi kosong akibat pejabat pensiun maupun rotasi.
Nama-nama Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang Dilantik:
- 1. Sulastin, Kepala BPBD Kutim (sebelumnya Staf Ahli Bidang Ekonomi).
- 2. Poniso Suryo Renggono, Kepala Dinas Perhubungan (sebelumnya Asisten Pemerintahan Setkab Kutim).
- 3. Joko Suripto, Inspektur Inspektorat (sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan).
- 4. Aji Wijaya Efendie, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (sebelumnya Kepala BRIDA).
- 5. Juliansyah, Kepala BRIDA (sebelumnya Sekwan DPRD Kutim).
- 6. Noviari Noor, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (sebelumnya Kepala Bappeda).
- 7. Zubair, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan (sebelumnya Asisten Perekonomian dan Pembangunan).
- 8. Muhammad Idris Syam, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Administrasi Umum (sebelumnya Kepala BPBD).(One)