FORMASI Indonesia, Kukar – Pemerintah Kecamatan Sebulu kini mengubah pendekatan dalam pelaksanaan pelatihan kewirausahaan dengan menyesuaikan program berdasarkan aspirasi warga di masing-masing desa. Langkah ini diambil agar pelatihan lebih tepat sasaran dan dapat langsung diterapkan oleh peserta dalam kehidupan sehari-hari.
Kasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Sebulu, Nurul Yakin, menyampaikan bahwa pendekatan berbasis kebutuhan ini diharapkan mampu memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“Kami menyesuaikan jenis pelatihan dengan aspirasi yang disampaikan oleh desa, sehingga benar-benar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Program pelatihan yang saat ini dijalankan antara lain mencakup bidang tata boga, perbengkelan, dan tata rias.
Bidang-bidang ini dinilai relevan dengan potensi ekonomi lokal dan memiliki prospek usaha yang menjanjikan baik untuk skala rumahan maupun usaha yang lebih besar.
Menurut Nurul, banyak warga yang tertarik membuka usaha sendiri, namun masih terbatas oleh kurangnya keterampilan dan modal.
“Dengan adanya pelatihan ini, harapannya mereka bisa mengasah kemampuan dan mulai membuka usaha sendiri. Ini juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap sektor formal yang peluangnya terbatas,” tambahnya.
Tidak hanya berhenti pada pelatihan, pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga pelatihan dan pihak swasta untuk memberikan pendampingan teknis pasca-pelatihan. Hal ini bertujuan agar peserta benar-benar mampu mengembangkan usahanya secara mandiri.
Nurul menegaskan, program ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan bagian dari upaya jangka panjang untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa pelatihan ini benar-benar memberi manfaat jangka panjang, bukan hanya sekadar program tahunan,” tutupnya.
Dengan pola baru ini, pelatihan kewirausahaan di Kecamatan Sebulu diharapkan dapat menjadi solusi nyata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.(Adv)
