FORMASI Indonesia – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) memperkirakan anggaran pendidikan tahun 2025 akan mencapai Rp 2,29 triliun. Anggaran ini akan digunakan untuk mendukung program-program prioritas yang telah ditetapkan, seperti pembayaran gaji guru, penyediaan buku dan seragam gratis, hingga Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Menurut Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, pengelolaan anggaran tersebut disusun untuk memastikan kesejahteraan guru dan peningkatan mutu pendidikan.
“Anggaran sebagian besar diarahkan ke program yang langsung berdampak pada siswa dan guru, seperti buku, seragam, BOS, hingga insentif guru,” jelasnya baru-baru ini.
Namun, Mulyono juga mengungkapkan adanya kendala teknis dalam pengelolaan anggaran, terutama terkait penyediaan internet bagi sekolah.
“Kebutuhan internet untuk sekolah sebenarnya menjadi bagian dari konsep kami, tapi pelaksanaannya ada di bawah Kominfo. Koordinasi ini terkadang menjadi tantangan,” tambahnya.
Selain itu, Mulyono menekankan bahwa fokus utama dinas pendidikan adalah memastikan semua program prioritas berjalan sesuai target.
“Kami berupaya mengatasi hambatan teknis agar siswa dan guru mendapatkan manfaat maksimal dari alokasi anggaran ini,” ujarnya.
Ia berharap dengan anggaran yang cukup besar ini dapat mendorong penyediaan sarana dan prasarana yang lebih baik, termasuk pembangunan sekolah di wilayah yang masih kekurangan fasilitas. Menurutnya Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan pemerataan akses pendidikan di seluruh daerah.
“Kami terbuka dengan masukan dan siap bekerja sama untuk memastikan anggaran ini memberikan hasil yang optimal,” tutup Mulyono.(*/One)