RS Pratama Muara Bengkal Kekurangan Dokter, DPRD Kutim Angkat Bicara

Oplus_131072

FORMASI Indonesia – Minimnya tenaga dokter di Rumah Sakit Pratama Muara Bengkal menjadi perhatian serius DPRD Kutai Timur. Ketua Komisi D DPRD Kutim, Julfansyah, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi ini. Rumah sakit yang dirancang untuk menjadi pusat layanan kesehatan terbesar di wilayah tersebut kini hanya memiliki satu dokter.

“Rumah sakit sebesar itu hanya dilayani satu dokter, dan bahkan bukan dokter umum. Ini bukan standar rumah sakit, tapi lebih mirip puskesmas,” ungkap Julfansyah belum lama ini.

Sebagai mantan Kepala Desa Benua Baru, Julfansyah memiliki kedekatan emosional dengan pembangunan RS Muara Bengkal. Ia mengaku ikut mendukung proyek tersebut sejak awal, termasuk menyediakan lahan untuk pembangunannya.

“Saya sangat mendukung pembangunan rumah sakit ini dengan harapan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Tapi, kondisi saat ini sungguh mengecewakan,” tambahnya.

Melihat situasi ini, kata dia, DPRD Kutim berencana memanggil Dinas Kesehatan untuk membahas permasalahan tersebut. Langkah ini dinilai penting untuk mencari solusi atas minimnya tenaga medis di rumah sakit tersebut.

“Kami akan memanggil pihak terkait untuk mengetahui kendalanya. Setelah jelas, kami akan mencari jalan keluarnya. Sebagai anggota baru di DPRD, saya tidak mau asal bicara tanpa memahami masalah dengan baik,” jelasnya.

Dia menilai, kondisi ini sangat berdampak pada masyarakat dari berbagai kecamatan yang mengandalkan RS Muara Bengkal, seperti Wahau, Kongbeng, Telen, Long Masengat, dan Busang.

“Rumah sakit ini dirancang untuk melayani beberapa kecamatan sekaligus, tetapi tanpa dokter yang memadai, pelayanan kesehatan masyarakat jelas terganggu,”tegasnya.(*)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *