Sorotan Forum Pemuda Kutim: Ada Apa dengan ‘Jatah 10 Persen’ di Proyek APBD?

FORMASI Indonesia – Forum Pemuda Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang diketuai Alim Bahri mengajukan desakan kepada Polres Kutim dan Kejaksaan Negeri Kutim untuk menyelidiki dugaan potongan sebesar 10 persen pada proyek yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di gedung DPRD Kutim, Alim menegaskan bahwa praktik ini berpotensi merugikan anggaran daerah dan melemahkan fungsi pengawasan legislatif.

“Saat ini kami semakin khawatir karena banyak laporan tentang potongan-potongan tersebut, yang bisa mengaburkan fungsi dewan sebagai pengawas,” ujar Alim dalam pertemuan yang dipimpin Ketua DPRD Kutim, Jimmy, didampingi Wakil Ketua II, Prayunita Utami, serta beberapa anggota DPRD lainnya, Senin (28/10/2024).

Alim juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait informasi anggaran pokok-pokok pikiran (Pokir) senilai Rp220 miliar yang diklaim menjadi “jatah” anggota DPRD. Menurut Alim, alokasi tersebut bisa jadi mengancam independensi anggota DPRD dalam menjalankan fungsi mereka.

“Kalau ini benar terjadi, jangan sampai ini jadi soal kepentingan pribadi, bukan lagi kebutuhan masyarakat. Ini membahayakan APBD kita,” tambahnya.

Menanggapi pernyataan ini, Faizal Rachman dari Fraksi Gelora, Amanat Perjuangan (GAP) DPRD Kutim, menegaskan bahwa Pokir hanyalah hasil usulan yang dikumpulkan dari masyarakat saat reses, tanpa menyertakan anggaran pasti.

“Pokir adalah aspirasi, bukan angka atau jatah uang. Ini murni daftar masalah yang diinput ke dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) untuk proses verifikasi dan penetapan lebih lanjut,” bebernya.

Isu dugaan ‘potongan 10 persen’ tersebut memicu keprihatinan Forum Pemuda Kutim, terutama dengan potensi besarnya jumlah anggaran yang hilang jika praktik ini benar-benar ada.

Forum tersebut menganggap bahwa jika dugaan tersebut terbukti, maka pemerintahan di Kutim harus lebih memperketat akuntabilitas penggunaan dana daerah.

Ketua DPRD Kutim, Jimmy, beserta anggota lainnya menyatakan akan menampung aspirasi dan kekhawatiran yang disampaikan Forum Pemuda untuk kemudian dipelajari lebih lanjut.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *