FORMASI Indonesia – Momentum penting kembali tercipta di lingkungan akademik Kutai Timur ketika 145 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) resmi diberangkatkan untuk mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di wilayah pedalaman. Pelepasan yang berlangsung di Masjid STAIS pada Senin (10/11/2025) itu dipimpin langsung oleh Asisten Administrasi Umum Seskab Kutim, Sudirman Latif.
Para mahasiswa dijadwalkan mengabdi selama dua bulan penuh di 11 desa yang tersebar di Kecamatan Muara Wahau dan Kombeng. Sudirman menegaskan bahwa KKL bukan sekadar kegiatan akademik rutin, melainkan proses pembentukan karakter dan kemampuan beradaptasi di tengah kehidupan sosial masyarakat.
Dalam arahannya, Sudirman menyoroti tiga kompetensi utama yang wajib dikuasai peserta KKL, yakni profesionalisme (tahu), keterampilan (bisa), dan etika (mau). Ketiganya, kata dia, harus berjalan selaras agar mahasiswa mampu menunjukkan integritas, kecakapan, serta perilaku santun saat berinteraksi dengan warga desa.
“Ketika berada di lapangan, kalian membawa nama kampus dan identitas akademik. Tunjukkan bahwa ilmu dan akhlak berjalan seiring,” ujarnya.
Ia turut mengingatkan agar mahasiswa tidak bekerja sendiri, melainkan aktif berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, perangkat desa, hingga ketua RT setempat. Menurutnya, kolaborasi menjadi kunci agar program kerja dapat terlaksana dengan baik.
Sudirman juga meminta agar seluruh rancangan kegiatan bersifat realistis dan selesai tepat waktu. Ia menegaskan agar mahasiswa tidak menyisakan program yang belum tuntas mengingat durasi pengabdian hanya dua bulan.
“Pastikan setiap kegiatan selesai dan berdampak langsung bagi masyarakat. Jangan ada program yang menggantung,” tegasnya.
Menutup arahannya, Sudirman memberi apresiasi terhadap konsistensi STAIS dalam mencetak sumber daya manusia berkualitas. Ia berharap para peserta KKL mampu menjaga reputasi almamater dan menjadi agen perubahan yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat di lokasi penugasan(Adv)
