FORMASI Indonesia, Minahasa Utara – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi, menghadiri Orientasi Musyawarah Nasional (Munas) ke-26 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang digelar di Samratulangi Ballroom, Hotel Sentra Manado, Kabupaten Minahasa Utara.
Momentum ini menjadi catatan tersendiri, karena untuk pertama kalinya Munas Apkasi dilaksanakan di wilayah Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Dalam pernyataannya usai kegiatan, Mahyunadi menyampaikan bahwa forum Apkasi menjadi ruang strategis bagi para kepala daerah untuk menyelaraskan pandangan terkait penyelenggaraan pemerintahan di era desentralisasi yang terus mengalami dinamika.
“Forum ini penting agar kepala daerah bisa menyamakan persepsi. Harapannya, pemilihan Ketua Umum Apkasi besok bisa berlangsung secara aklamasi, guna mewujudkan kepemimpinan yang solid dan berkesinambungan,” ujar Mahyunadi, Kamis (29/5/2025).
Orientasi Munas ini turut dihadiri ratusan kepala daerah dari seluruh Indonesia. Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Prof Akmal Malik, membuka acara secara virtual mewakili Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Ia menekankan perlunya memperkuat peran daerah dalam pembangunan nasional melalui sinergi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah.
“Semua ini hanya bisa tercapai jika ada kesatuan persepsi, partisipasi aktif, dan sinergitas dari seluruh elemen di daerah,” ujarnya.
Sejumlah tokoh nasional turut hadir, di antaranya Prof Ilyas Rasyid, tokoh yang dikenal sebagai Bapak Otonomi Daerah, dan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang kini menjabat sebagai Penjabat Sementara Ketua Umum Apkasi untuk sisa masa bakti 2021–2026.
Sementara itu, Herman Suparman dari Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), dalam sesi pemaparan, menekankan pentingnya memperkuat empat pilar pelaksanaan otonomi daerah, yaitu pelayanan publik, partisipasi masyarakat, pemberdayaan, dan peningkatan daya saing.
“Keempat pilar ini adalah kunci menuju kemajuan dan kemandirian masyarakat daerah,” tegas Herman.
Dalam nada serupa, Prof Ilyas Rasyid menilai Apkasi memiliki peran sentral dalam memastikan pelaksanaan otonomi daerah tetap berpijak pada realitas lokal dan kepentingan masyarakat.
“Apkasi adalah wadah strategis untuk mewujudkan otonomi daerah yang sesungguhnya,” pungkasnya.(*)